KODE-4

Monday, June 4, 2007

Pertunjukan "Pesta Pencuri" Teater Bengkel Muda Surabaya

JADWAL
  • Sabtu, 16 Juni 2007, pukul 19.00, di Lokasi Pengungsian Korban Lumpur Panas Lapindo, Pasar Baru Porong, Sidoarjo
  • Sabtu, 23 Juni 2007, pukul 19.00, di Lapangan Tambak Asri, Kompleks Lokalisasi Kremil, Surabaya

Pengantar

Lakon ini diambil dari naskah asli berjudul Le Bal des Voleurs (1938), karya seorang Play Wright asal Prancis, Jean Anouilh. Diterjamahkan ke dalam Bahasa Inggris oleh Lucienne Hill menjadi Thieves’ Carnival (1952). Adapun Pesta Pencuri adalah terjemahan Bahasa Indonesia oleh Asrul Sani (Pustaka Jaya, 1986).

Naskah ini memang bercerita tentang pencuri. Harian Sinar Harapan edisi 22 Maret 2002 pernah menulis: “Jean Anouilh seakan tahu dramanya ini bakal terjadi di suatu tempat di Asia Tenggara”.

Terus terang kita tidak berani bilang drama lucu ini juga terjadi di negeri sendiri. Masalahnya ilmu kontra permalingan yang ada belum mampu menganalisis kasus-kasus permalingan di Indonesia. Di sini, soal yang satu ini terlalu sulit, rumit dan sekaligus teramat menggelikan,” demikian tulis koran sore itu.

Sutradara Bengkel Muda Surabaya, Zainuri, sengaja ingin kembali mengangkat naskah drama ini untuk dipentaskan di sejumlah kota karena banyak pelajaran yang bisa dipetik darinya.

Sinopsis

Tiga pencuri jalanan – Bonong, Cacing, dan Cengik – mencoba menghadiri undangan Pesta Para Pencuri di rumah dedengkot pencuri, Keluarga Ayu Selintas dan Lowo Kumolo. Ketiganya bermaksud menguras harta keluarga kaya ini.

Namun ternyata di rumah tersebut sudah banyak tamu yang mempunyai tujuan sama dengan ketiga pencuri jalanan ini. Di pesta ini semua tamu mempertunjukkan kelihaian mencuri. Tentu sasarannya adalah harta sang tuan rumah.

Tapi ternyata tuan rumah lebih pandai membaca gelagat para tamunya. Justru di balik Pesta Pencuri ini Ayu Selintas mengendalikan aturan main dari semua yang ada dibenak tamunya. Para tamu dijadikan korban kemuslihatan dari kekayaan yang diumpankannya.

Mereka ada yang ditangkap polisi, sementara yang lain melarikan diri hanya dengan membawa barang perhiasan curian yang tidak seberapa harganya. Dari sinilah keluarga Ayu Selintas terselamatkan dari incaran polisi.

Staf Produksi

Penasehat: Farid Syamlan (Ketua Bengkel Muda Surabaya), Amang Mawardi, Sabrot D. Malioboro, Rusdi Zaki

Pimpinan Produksi : Hanif Nashrullah
Sekretaris : Sesilia Menuk Wijayanti
Bendahara : Dedi Obeng Supriadi (Obeng)

Staf Sutradara

Penulis Naskah:Jean Anouilh
Penerjemah: Asrul Sani (Pustaka Jaya, 1986)

Sutradara:Zainuri

Supervisi: Amir Kiah

Asisten Sutradara:Dedi Supriadi (Obeng)

Pemain:Saiful Hadjar,
Dedi Supriadi (Obeng),Saiful Arif (Ipung),Mastohir, Taufik Sholekhuddin Sofjan, Samsul Arifin, Rizki Putri Maharani (Kiki), Ida Ayu Kade Ari Trisnawati (Gek), Sesilia Menuk Wijayanti, Marjangkung (Amar)
Artistik: Saiful Hadjar

Pembantu Umum: Jhon Pa’i

Tentang Jean Anouilh

Lahir di Bordeaux, 23 Juni 1910. Namanya populer sejak era Perang Dunia II. Selain menulis drama dia juga dikenal sebagai penulis film dan sutradara. Bakat menulisnya telah tampak sejak usia 9 tahun. Di usia itu dia telah mengadaptasi naskah drama karya Edmond Rostand.

Namun dia pertama kali memainkan drama secara penuh pada usia 16 tahun. Sejak itu pula dia menyatakan ketertarikannya di bidang kepenulisan. Dia pun meninggalkan bangku kuliahnya di Fakultas Hukum, Sorbonne, Paris, dan memilih bekerja sebagai Copy Writer di sebuah perusahaan advertising.

Bersamaan dengan itu, demi meningkatkan penghasilannya, dia juga bekerja sebagai penyusun materi film untuk dipublikasikan. Adapun karirnya sebagai penulis diawali dari sebuah industri film. Yaitu ketika dia menjadi sekretaris di sebuah perusahaan film Comédie des Champs-Élysées (1931).

Dari sinilah dia mengawali menulis naskah yang sesungguhnya. L’Hermine (1932) adalah karya naskah drama pertamanya. Sejak itu, kemudian, hingga akhir hayatnya, dia telah menghasilkan sedikitnya 54 naskah drama.

Karya-karyanya yang populer meliputi Le Voyageur sans Baggage (1938), Antigone (1946) dan Becket (1959). Karya-karyanya terbilang berbeda satu sama lain. Sebagian besar berisikan kontras antara fantasi dan realitas. Tapi banyak juga yang klasik. Beberapa lainnya merupakan adaptasi dari naskah Yunani Kuno. Serta sisanya berupa eksplorasi tentang kehidupan dan cinta.

Banyak naskah-naskah dramanya yang kemudian diangkat menjadi karya film. Anouilh sendiri terhitung mulai berkolaborasi dalam film sejak 1936. Dia mengadaptasi beberapa karyanya, seperti Pattes Blanches (1949) dan Caroline Cherie (1954) yang kemudian disutradarainya sendiri.

Pada tahun 1970, hasil kerjanya dikenal dengan predikat Prix Mondial Cino Del Duca. Jean Anouilh menikahi seorang aktris, Monelle Valentin, pada tahun 1929 dan menghasilkan seorang putri, Catherine, sebelum akhirnya bercerai. Dia meninggal di Lausanne, Swiss, 3 Oktober 1987, akibat serangan jantung.

Tentang Zainuri (Sutradara)

Lahir di Surabaya, 1 Mei 1964. Aktif di Bengkel Muda Surabaya sejak 1984. Selain berteater, dia menulis puisi, esai dan cerita pendek yang dimuat di media massa lokal. Garapan-garapan dramanya, di antaranya, Kaca-Kaca, Orang-Orang Berpeci dan Nyai Adipati. Judul tersebut terakhir sempat dipentaskan untuk Temu Teater Indonesia 1993 di Solo. Pada tahun 2004 dia menyutradarai Polisi. Selain itu, dia punya Kelompok Musik ‘Bledhek Sigar’.

Tengang Pemain

Mastohir

Lahir di Surabaya, 29 September 1946. Kuliahnya di Fakultas Hukum, Universitas Airlangga (Unair) Surabaya dibuyarkan oleh peristiwa G30S/ PKI (1964). Sejak itu dia memfokuskan diri di bidang kesenian dengan bergabung di komintas Penggemar Seni Teater (Pensiter). Kemudian dia terlibat di Srimulat – mulai sebagai Penata Artistik, Pemain, hingga Sutradara – dan berpindah-pindah dari Surabaya, Solo, Semarang dan Jakarta (1966 – 2001). Pernah menekuni seni lukis di Akademi Seni Rupa Surabaya (1967 - 1969). Belakangan juga berperan di sejumlah sinetron.

Saiful Hadjar

Lahir di Surabaya, 30 Agustus 1959. Bergabung dengan Bengkel Muda Surabaya sejak 1978. Dia menulis puisi, bermain teater, seni rupa instalasi dan grafis. Puisi dan artikel budayanya pernah dimuat di berbagai media massa. Penggagas Kelompok Seni Rupa Bermain (KSRB) ini telah menerbitkan buku Senapan Grafis (2005).

Dedi Supriadi (Obeng).

Lahir di Malang, 11 Maret 1967. Sebelum bergabung dengan Bengkel Muda Surabaya, dia pernah di Teater Idiot Malang dan Teater Api Surabaya. Pendiri Forum Sikat Gigi dan Teater Belgombes Malang ini pernah mengenyam bangku kuliah di Unmuh Malang. Sekarang jadi tenaga volunteer di suatu LSM yang menangani anak-anak jalanan.

M. Syaiful Arif (Ipung)

Lahir di Surabaya, 22 Desember 1969. Sarjana Seni Rupa dari IKIP Negeri Surabaya ini aktif di Bengkel Muda Surabaya sejak 1985. Pernah main drama dalam lakon Aduh, Bersamadi, Nyai Adipati, Jalan Tembakau, Laboratorium Gila, Racun Tembakau dan Polisi. Mengikuti Hibah Seni ke Malaysia, Singapura dan Thailand di tahun 2002. Sampai sekarang dia juga aktif bermain musik bersama Kelompok ‘Bledhek Sigar’.

Taufiq Sholekhuddin Sofjan

Lahir di Surabaya, 8 September 1974. Alumnus STKW Surabaya jurusan Seni Rupa Murni ini lebih dikenal sebagai aktifis teater. Sebelum di Bengkel Muda Surabaya dia telah bergabung dengan Teater Alif (1989) dan Teater API Indonesia (1993). Juga pernah terlibat di beberapa produksi Film dan Sinetron. Saat ini dia aktif membina kegiatan ekstrakulikuler bidang seni teater di beberapa Sekolah Menengah Tingkat Atas (SMA), baik negeri maupun swasta, di Surabaya. Dia adalah salah satu penggagas Komunitas Teater SMA se-Surabaya dan sekitarnya (KATES).

Marjangkung (Amar)

Lahir di Bojonegoro, 15 Juli 1980. Mengawali belajar akting di LJ. Talent Agensi pada tahun 2006. Berperan dalam film “Kabut Sesaat”, produksi TVRI Surabaya, 2006. Sehari-harinya bekerja sebagai penjahit di sebuah perusahaan konveksi di Surabaya.

Samsul Arifin

Lahir di Surabaya, 1 Februari 1984. “Pesta Pencuri” adalah lakon perdananya. Sebelumnya dia lebih menekuni musik biola secara otodidak. Jika malam tiba, dia punya rutinitas: membuka warung di Pasar Keputran Surabaya.

Sesilia Menuk Wijayanti

Lahir di Surabaya, 11 Juni 1986. Mahasiswi jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Unika Widya Mandala (UWM) Surabaya ini tergolong sebagai aktris senior di Teater Kedok, SMAN 6 Surabaya. Dia memang alumnus situ dan sempat menyutradarai adik-adiknya di Teater Kedok dalam Parade Teater Pelajar yang digelar oleh Dewan Kesenian Surabaya (2006). Saat ini, di kampusnya, dia menjabat sebagai Ketua Pengurus Harian Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Bidang Kesenian. Dia ikut mendirikan Teater Bata UWM.

Rizky Putri Maharani (Kiki)

Lahir di Gresik, 14 Juni 1987. Mengenal dunia seni peran sejak aktif di Teater Cepak, SMAN 1 Gresik, dan sempat bermain dalam lakon “Dapur atas Tanah”, karya Gus Roin (2004). Mahasiswi Fakultas Hukum Universitas Airlangga (Unair) Surabaya ini kini – selain tergabung dalam Ikatan Mahasiswa Peradilan (IMP) dan UKM Paduan Suara Unair – juga tercatat sebagai aktivis di Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Kota Surabaya.

Ida Ayu Kade Ari Trisnawati (Gek).

Lahir di Tabanan, 5 Agustus 1987. Bergabung Bengkel Muda Surabaya sejak 2006. Mahasiswi jurusan Psikologi Unika Widya Mandala (UWM) Surabaya ini juga aktif di UKM Teater Bata. Semasa SMA dulu dia pernah belajar ilmu beladiri Karate. Cita-citanya menjadi Penyiar Radio baru saja kesampaian.

Contact Persons: Zainuri, HP. 081357473656, Hanif Nashrullah, 08174802453, email:revolusioner@ hotmail.com

No comments:

Post a Comment